INFO KUSEN UPVC MEDAN
Percepatan pembangunan Infrastruktur terus dipacu
Kita patut mengapresiasi komitmen politik pemerintahan Jokowi yang menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai satu prioritas nasional yang akan terus didorong akselerasinya dalam RKP 2017 dan 2018.
kata ” KUSEN UPVC MEDAN “KUSEN UPVC MEDAN
Sebagaimana kita ketahui bersama, saat ini terus dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya dari Wilayah Timur Indonesia dan daerah pinggiran atau wilayah terdepan Indonesia, guna pemerataan ekonomi dan juga menurunkan ketimpangan ekonomi antar daerah.
Akselerasi pembangunan infrastruktur yang secara masif dilakukan diharapkan dapat memacu bergeraknya ekonomi regional,sehingga ekonomi tidak hanya tumbuh tinggi namun juga tumbuh secara dan berkeadilan.
Memacu akselerasi pembangunan infrastruktur bukanlah tanpa alasan, ahli ekonomi pembangunan, Rosentein-Rodan misalnya sejak lama telah mengampanyekan pentingnya pembangunan infrastruktur secara besar-besaran, sebagai pilar pembangunan ekonomi yang dikenal kemudian dengan nama big-push theory.
Secara historis pembangunan infrastruktur, khususnya konektivitas juga telah menjadi pengarusutamaan yang ditempuh dalam menggerakan ekonomi pada masa lampau, sebagaimana Daendels membangun jalan dari Anyer ke Panarukan di Pulau Jawa, atau Laksamaan Cheng Ho menyinggahi berbagai Bandar laut Batavia, Palembang dan Aceh.
Dalam konteks nasional, tantangan pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat besar, mengingat jumlah pulau yang lebih dari 17.500 pulau, luas wilayah daratan dan lautan sekitar 5,2 juta kilometer persegi, jumlah penduduk saat ini lebih dari 250 juta jiwa, serta pertumbuhan populasi dan ekonomi relatif tinggi, sehingga kebutuhan pembangunan infrastruktur ke depan akan terus meningkat.
‘Regional Growth Strategy’ yang menjadikan wilayah perbatasan sebagai epicentrum pembangunan melalui pembangunan infrastruktur dan menjadikannya sebagai beranda terdepan terus dipacu pembangunannya, pada tahun 2017 ini, dialokasian 17,8383 Triliun untuk wilayah perbatasan, guna mengatasi kesenjangan antar wilayah di Indonesia.
Pembangunan di wilayah Perbatasan fokus pada pembangunan infrastruktur ekonomi seperti akses jalan, pasar tradisional dan infrastruktur pendukung lainnya.Fokus daerah perbatasan bagaimana meningkatkan perekonomian di daerah perbatasan dan mengungguli dengan negara tetangga.
Disisi lain pembangunan infrastrukur di luar Pulau Jawa terus ditingkatkan, sebagamana Pembangunan jalan Trans Papua sepanjang 4.330,07 kilometer (km). Jalan Trans Papua merupakan proyek yang sudah lama dijalankan, namun baru gencar dilakukan pengerjaannya dalam 2 tahun terakhir, saat ini jalan Trans Papua telah tersambung sepanjang 3.851,93 km.
Demikian pula dengan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang terus dipacu percepatannya, sebagai jaringan jalan tol sepanjang 2.700 km yang menghubungkan kota-kota di pulau Sumatera, dari Aceh hingga Lampung. Jalan Tol ini dirancang berupa 15 ruas utama dan 9 ruas pendukung, mulai dari Banda Aceh-Medan hingga Bakaheuni-Terbanggi-Besar.
Disisi pembangunan insfrastuktur laut, Porgram Tol Laut yang telah dicanangkan 2014 terus diikuti dengan dukungan pembangunan infrastruktur, khususnya kawasan Indonesia Timur, guna melancarkan konektivitas antar pulau, sebagai konsekuensi Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 17 ribu pulau, sehingga disparitas harga dapat ditekan dan pertumbuhan ekonomi lokal dapat menggeliat sekaligus membangun kemandirian ekonomi serta memastikan bergeraknya sektor-sektor produktif.
Berbagai terobosan untuk memastikan berbagai pembangunan infrastruktur yang masif dilakukan dalam 3 tahun terahir ini, agar target penyelesaian pembangunan infrastruktur strategis, khususnya konektivitas dapat selesai paling lambat pada tahun 2018, untuk itu, langkah-langkah strategis dalam mengatasi bottleneck yang berpotensi mengganggu kelancarannya terus diupayakan.
Dalam perkembangan terakhir, Pemerintahan Jokowi telah mengalokasikan dana pengadaan tanah dalam rangka percepatan proyek-proyek strategis nasional yang telah ditetapkan pemerintah melalui Badan Layanan Umum Lembaga Manajemen Aset Negara (BLU LMAN), dengan adanya alokasi dana khusus untuk pengadaan tanah, diharapkan hambatan pengadaan tanah untuk proyek-proyek strategis nasional bakal teratasi.

BACA JUGA KELEBIHAN KUSEN UPVC DIBANDINGKAN KAYU
Disamping itu dengan keterbatasan anggaran negara, berbagai skema pembiayaan dilakukan oleh pemerintah, guna mempercepat pembangunan infrastruktur dengan memastikan kendala klasik terkait dukungan pembiayaan yang selama ini menghantui dapat diatasi , baik yang bersumber pada APBN, Public Private Partnership (PPP) atau Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Dengan adanya pengembangan infrastruktur yang masif, kita tentunya berharap seluruh wilayah di Indonesia akan semakin terintegrasi secara ekonomi, sehingga biaya logistik di Indonesia dapat diturunkan dan disparitas harga dapat ditekan, sekaligus menaikkan daya saing ekonomi Indonesia.
Seluruh pemangku kepentingan seyogyanya dapat terus meningkatkan sinergitasnya mendukung pembelanjaan infrastruktur yang fokus, dan mampu mendorong sektor lain untuk tumbuh, seperti untuk infrastruktur energi, pangan, dan konektivitas daerah.
Belanja infrastruktur harus menekankan efisiensi, artinya pengurangan porsi belanja yang digunakan untuk persiapan dan pengadaan dan lebih besar porsi belanja pembangunan fisik. Keterbatasan pembiayaan yang dimiliki pemerintah dibandingkan dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan infrastruktur menuntut adanya upaya melibatkan partisipasi swasta, sehingga perlu didorong berkembangnya spirit pemerintahan marketer dalam memfasilitasi integrasi pemerintah dan swasta melalui skema public-private partnership mulai dari perumusan program, penganggaran hingga penyediaan infrastruktur.
Dengan meningkat tajamnya anggaran pembangunan infrastruktur pada tahun 2017 dan 2018 diharapkan K/L pusat dan daerah dapat lebih memacu langkah-langkah persiapan yang matang dengan mengedepankan efesiensi dan transparansi sebagai antisipasi meningkatkan alokasi belanja infrastruktur, dari mulai feasibility-study, mekanisme lelang, land-clearing, serta aspek-aspek teknis lainnya.
Kita tentunya berharap aspek pengendalian dan pengawasan pembangunan infrastruktur pada tataran implementasinya menjadi fokus perhatian utama guna memastikan percepatan dan mitigasi bila ditemukan hambatan.
dari perkembangan pembangunan sehingga kota tersebut sangat sulit dalam memilih bahan bangunan untuk rumah anda atau yang lainya kami hadir di sini memberikan solusi dalam memilih bahan bangunan dengan mengganti kayu dengan upvc
SEKILAS KELEBIHAN UPVC DI BANDINGKAN KAYU YANG ADA DARI KUSEN UPVC MEDAN
UPVC sebagai solusi pengganti bahan kayu dan aluminium
UPVC (Unplastized Polivinyl Chloride) merupakan alternatif material rangka pintu dan jendela.
Kayu adalah material yang lazim digunakan untuk rangka pintu dan jendela. Namun, kayu biasanya memiliki kendala akan cuaca. Apalagi jika banjir melanda.
Dapat dipastikan kayu akan lapuk dan mudah hancur. Selain itu harga material kayu pun semakin tinggi.
UPVC solusi pengganti bahan kayu merupakan alternatif lain untuk material rangka jendela dan pintu. Misalnya, besi dan alumunium. Semua bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan dan budget.
Selain besi dan aluminium, ada material alternatif lain, yaitu UPVC. Material UPVC biasanya diperkuat juga dengan besi (steel reinforcement), sehingga lebih kokoh. Selain itu, material ini juga memiliki berbagai keunggulan. Seperti ketahanannya terhadap perubahan suhu udara.
Bahan UPVC tidak akan berubah bentuk, meskipun berada pada suhu dingin (mencapai -30ºC), ataupanas (mencapai 70ºC).
Material ini juga cocok untuk bangunan-bangunan di daerah pantai. Karena ketahanannya terhadap garam, UPVC tidak mudah berkarat. Tampilannya juga lebih rapi karena tidak ada celah pada sambungannya.